CARA MEMBUAT BATAKO DENGAN CETAKAN MANUAL



  •  BAHAN DAN PERALATAN

a. Bahan.
         Bahan yang digunakan untuk pembuatan Batako adalah
         Menggunakan pasir, Tras untuk menghasilak batako yang baik pasir/Tras memiliki ciri-ciri:          

         - Pasir/Tras tidak mengalami perubahan bentuk bila dicampur dengan 
           air.
         - Pasir/Tras tidak menggumpal bila diaduk dengan air.
         - Pasir/Tras terbebas dari kotoran.

b. Mesin/Peralatan yang digunakan.
         Mesin/peralatan yang digunakan untuk pembuatan batako biasanya mesin dalam negeri hasil rekayasa, untuk perusahaan batako yang besar biasanya menggunakan Mixer untuk proses pengadukannya, adapun mesin penggeraknya bisa menggunakan Diesel ataupun Dinamo Elektrik.      Adapun pembatan Batako dengan Skala kecil para pengrajin dapat menggunakan Cetakan manual hasil rekayasa dengan bahan dari logam (besi), sedangkan ukuran cetakan yang diguakan sangat bervariatif antara daerah yang satu dengan daerah lainnya sesuai pasar yang berlaku dimasyarakat.
         Cetakan Batako manual satu unitnya terdiri dari, ring plat  tebal yang tengahnya berlubang dua atau tiga sebagai tempat botolan, botolan biasaya berbentuk  persegi empat dan ada yang lonjong dan luas atas lebih lebar, jumlahnya sesuai lubang ring yang digunakan ,dinding cetakan yang dilas posisi siku ( L) ini ada dua buah dan dilengkapi baut pengikat, solet/baji satu buah biasanya terbuat dari potongan permobil yang diberi tangkai pipa besi, berfungsi untuk memadatkan adukan didalam  cetakan. Adapun peralatan pembantu lainnya diantaranya adalah, Cangkul/sekop untuk pengaduk, cungkir/potongan plat yang ditekuk untuk memudahkan memasukan adukan kedalam cetakan, ember untuk tempat air, palu/martil dan lempeng kayu untuk tatakan pada saat mencetak.


 LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBUATAN BATAKO
a. Memilih lokasi kerja.
         Lokasi kerja untuk pembuatan batako yang ideal adalah:
         - Lokasi harus luas, rata kalo bisa beratap.
         - Dekat dengan bahan baku.
         - Dekat sumber air.
         - Jauh dari tempat bermain anak-anak.
         - Tersedia bak perendaman.
b.     Proses Pencampuran.
         Bahan baku  pembuatan batako terdiri dari, Pasir/Tras, Semen Portlan, air, sedangkan perbandingananya sangat tergantung dari sifat pasir/tras yang digunakan namun demikian dapat kita perkirakan antara 7:1 s/d 12:1, untuk itu sebagai produsen batako sebelum memproduksi secara masal,  kita perlu mengadakan percobaan terlebih dahulu sehingga akan menghasilkan produk yang optimal dan dapat diterima di masyarakat.

c.      Proses Pengadukan.
         Adukan untuk pembuatan batako berbeda dengan adukan untuk beton, pasangan maupun untuk adukan lepa, adukan yang digunakan untuk bembuatan batako menggunakan adukan ½ kering caranya cukup mudah, setelah adonan sudah homogen (rata), kita perciki air sambil diaduk bila adukan kita kepal sudah tidak berantakan/ambrol berarti sudah dapat digunakan, adukan siap cetak.


d.     Proses Pencetakan.
         Setelah adonan siap cetak, kita siapkan alat cetakan dan lempeng kayu sebagai tatakan, alat cetakan kita rakit diatas lempeng kayu dengan posisi terbalik jangan lupa baut pengikat kita kencangkan, setelah betul betul presisi mulai kita isi dengan adonan yang telah disiapkan sedikit demi dekit dan sambil kita padatkan menggunakan lempeng besi sebagai alat pemadat/penekan, setelah padat kita tambah lagi sambil dipadatkan sampai cetakan betul betul penuh.

e.      Proses Pelepasan cetakan.
         Setelah cetakan sudah penuh dan betul-betul padat, kita angkat dibawa kelokasi yang telah disediakan, cetakan kita letakan dengan posisi berdiri dilokasi yang betul-betul rata untuk menghindari keretakan pada saat cetakan dilepas caranya adalah, disetiap sudut  dan bagian atas cetakan kita getok-getok dengan palu, agar adonan dengan cetakan tidak lengket, lalu kita lepas botolan satu persatu, langkah berkutnya kita kendorkan kedua baut pengikat baru kita lepaskan bagian dari cetakan secara pelan-pelan, langkah terakhir kita angkat plat Ring yang ada diatas batako tersebut.

f.      Perawatan Batako setelah Pencetakan.
         Setelah lokasi yang tersedia telah penuh dengan Batako dan bila lokasi tanpa atap batako tersebut kita tutupi dengan kantong semen atau bahan lainnya untuk menghindari panas langsung sinar mata hari, Batako kita biarkan sampai hari berikutnya, pengeringan batako yang baik dengan jalan diangin-anginkan.
         Perawatan Batako yang baik dan ideal melalui perendaman,

         bila tidak tersedia kolam perendaman, batako yang telah dibiarkan selama satu malam tadi, langsung kita susun minimal ditempat yang sejuk dan setiap pagi kita siram air sampai batako tersebut betul-betul keras dan proses persenyawaan antara semen dengan pasir betul-betul sempurna.
         Bila kita mempunyai lokasi yang beratap, penyusunan batako tersebut dapat dilakukan disitu dan dapat digunakan sebagai gudang.

Komentar

Postingan Populer